Langsung ke konten utama

3 Ciri Ciri Media Pendidikan

Setelah sebelumnya kita membahas mengenai Pengertian Media Pembelajaran, Tentunya kita juga perlu mengenal ciri - ciri media pendidikan. Sebab kaitanya sangat erat. Dalam buku "Media Pembelajaran" karya Prof. Dr. Azhar Arsyad,  M.A. terdapat tiga ciri-ciri media pendidikan.

Adapun ketiga ciri dari media pendidikan yang di ungkapkan oleh Gerlach and Ely 1971 yang digunakan sebagai alat bantu adalah sebagai berikut.

1. Fixative Property

Fixative Property atau lebih dikenal dengan Ciri Fiksatif yaitu ciri dimana media harus mampu merekam, melestarikan, merekonstruksi dan menyimpan suatu objek atau peristiwa. Menurut ciri, media memiliki ciri dapat menyusun atau mengurut fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film.

Objek yang telah direkam dengan video kamera dapat di produksi atau dikelola dengan mudah saat diperlukan. Media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu di trasportasikan tampa mengenal waktu.

Gerlach and Ely memandang ciri Fixative Property sangat penting bagi pendidik (Guru) sebab rekaman yang telah di dapat dan disimpan bisa digunakan setiap saat diperlukan. Peristiwa yang hanya terjadi sekali dalam satu abad dapat di susun kembali menjadi pembelajaran. Seperti misalnya proses metamorfosis kupu - kupu.

Contoh lainya adalah prosedur laboratorium yang sangat rumit dapat di rekam dan di susun kembali sebagai bahan ajaran.

2. Manipulative Property

Manipulative Property atau juga dikenal dengan Ciri Manipulatif yaitu media memiliki kemampuan untuk mentranformasi suatu objek atau kejadian. Seperti misalnya kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat di manipulasi atau di sajikan kepada peserta didik dalam waktu 10 menit.

Contohnya misalnya pengambilan gambar time-lapse recording proses larva menjadi kepompong yang kemudian nantinya jadi kupu-kupu. Selain dapat mempercepat, ciri media juga dapat memperlambat suatu gambar atau vidio yang ditayangkan.

Contohnya proses cicak melahap semut. Selain ciri diatas, media juga dapat memotong gambar atau vidio. Namun yang perlu diparhatikan, harus hati-hati dalam memotong sebab jika terjadi kesalahan, akan salah penafsiran. seperti kasus Ahok kemarin.

Dengan kemampuan manipulasi media tersebut. Seorang guru dapat menghemat waktu penyampain materi dan dapat mempermudah penyampaian materi serta pemahaman siswa. Hal yang sulit bisa dijelaskan dengan mudah seperti membedakan Biawak dengan Buaya.

3. Distributive Property

Distributive Property atau ebih dikenal dengan Ciri Distributif yaitu media memungkinkan suatu video yang telah tangkap, disusun dan di manipulasi ditranspormasi melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian.

Di dunia modern, media memiliki ciri dapat di distribusikan ke sekolah -sekolah atau kelas dalam waktu yang bersamaan.

Penting di Catat bahwa sekali informasi direkam dalam format media apa pun seperti misalnya, Video, audio, disket komputer dan sejenisnya,  dapat diproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat tampa mengurangi rekaman aslinya atau hampir sama dengan aslinya.

Beberapa Istilah Pokok Seputar Media Pembelajaran

Selain dikenal dengan istilah Media pembelajaran, ada juga istilah lain yang sering digunakan dalam dunia pendidikan. Berikut Tiga Nama lain Media dalam dunia Pendidikan.

1. Teknologi Pembelajaran atau Pendidikan

Association of Education and Communication Technology (AECT) telah mengembangkan defenisi dari Teknologi Pendidikan. Menurutnya TP adalah kajian dan praktik etis untuk menfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja dengan menciptakan, mengelola proses, menggunakan dan sumber - sumber teknologi yang sesuai (Azhar Arsyad, hal 7)

2. Sumber Belajar

Media Pembelajaran juga dikenal dengan nama Sumber Belajar dalam dunia pendidikan. Istilah sumber belajar dipahami sebagai, Bahan (materi), pengaturan, perangkat, peralatan dan orang dimana PBM dapat berinteraksi denganya yang bertujuan untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja.

Dalam gal ini Sumber Belajar yaitu sumber-sumber yang mendukung belajar termasuk sistem penunjang materi, dan lingkungan pembelajaran (Seels and Richy, 1994;12).

3. Alat Peraga

Yang dimaksud dengan alat Peraga yaitu media alat bantu pembelajaran, and segala macam benda yang digunakan untuk memperagakan materi pelajaran yang akan di sampaikan kepada audies. Disini alat peraga memiliki maksut hal yang abstrak, yang kemudian di konkretkan dengan menggunakan alat agar dapat dijangkau dengan pikiran yang sederhana dan dapat dilihat, dirasakan and dipandang.

Reff:

              Arsyad, Prof. Dr. Azhar, M.A. 2014.  Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hal 7-17


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip dan Proposisi Belajaran Tuntas

Konsep belajar tuntas atau Mastery Learning adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan untuk setiap unit bahan pelajaran baik secara perorangan maupun kelompok sehingga apa yang dipelajari siswa dapat tercapai semua (Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati). Pada prinsipnya konsep belajar tuntas berusaha menciptakan siswa agar memiliki kemampuan dan mengembangkan bakat atau keterampilan yang dimilikinya. Siswa atau peserta didik yang cerdas dan yang tidak cerdas di usahakan agar memiliki selisi bakat yang tidak jauh. Intinya belajar tuntas mengusahakan siswa mencapai standar kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. John B. Carrol (1953) memiliki pandangan bahwa peserta didik yang cerdas atau memiliki kemampuan lebih, dapat mencapai tujuan pembelajaran dalam waktu yang sedikit, jika dibandingkan dengan siswa yang kurang cerdas. Untuk itu, agar semua pembelajaran dapat diserap atau di kuasai semua siswa (baik yang cerdas mau pun tidak), maka perlu p

Pengertian Sistem Pembelajaran Kelas Tuntas Berkelanjutan (Automatic Promotion)

Automatic Promotion atau lebih dikenal dengan Sistem Pembelajaran Kelas Tuntas  Berkelanjutan yaitu pembelajaran yang mengharapkan agar siswa dalam satu kelas bisa menguasai semua Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan dari Standar Kompetensi (SK) yang termuat dalam kurikulum. Automatic Promotion mengharapkan semua siswa mendapat pengetahuan yang sama dalam setiap mata pelajaran. Biasanya pembelajaran ini menggunakan sistem  gruop based approach atau pendekatan kelompok. Dalam pembelajaran ini siswa tidak akan pindah pada materi lain atau tingkatan lain jika belum bisa menguasai pembelajaran. Karena pembelajaran ini mengutamakan agar semua siswa bisa dapat mencapai tujuan intruksional yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran ini adalah guru harus mengetahui sampai dimana penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan. Hal ini dimaksutkan agar semua siswa menguasai semua topik yang diberikan. Guru harus sering kali memberi post t