Konsep belajar tuntas memandang bahwa jika peserta didik dalam satu kelas memiliki taraf pencapaian kurang dari 95 %, maka kesalahan ditimpakan kepada guru selaku pendidik, bukan siswa. Sebab Banyamin S. Bloom memiliki pendapat bahwa tingkat keberhasilan atau penguasaan itu dapat dicapai, kalau pengajaran yang diberikan secara klasikal bermutu baik dan berbagai tindakan korektif terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan, dilakukan dengan tepat. Dalam Winkel, (1996: 415), Bloom mengembangkan suatu pola dan prosedur pengajaran yang dapat diterapkan pada peserta didik. Pola yang sudah diciptakan Bloom ini, merupakan suatu pembelajaran yang berhasil. Adapun langkah – langkahnya adalah sebagai berikut. 1. Menentukan tujuan – tujuan pembelajaran yang harus di capai peserta didik, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. 2. Menjabarkan materi pelajaran yang akan disajikan atas sejumlah unit pelajaran yang dirangkaikan, yang masing – masing dapat diselesaikan dal