Dalam dunia pendidikan sangat banyak tuntutan yang harus dikuasai khususnya bagi para calon guru atau pun guru yang sudah sarjana. Tingginya tuntutan ini membuat para guru menjadi semakin agresif untuk terus meningkatkan keahlian dalam mendidik.
Salah satunya adalah kemampuan dalam mengelola kelas. Dalam pengelolaan kelas seorang guru diharapkan memiliki kemampuan memfasilitas berbagai macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.
Untuk mengelola kelas ada 8 (delapan) pendekatan yang harus dimiliki dan dikuasai guru agar bisa menciptakan kelas yang PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inofatif, Kreatid, Efektif dan Menyenangkan. Ada pun dari kedelapan pendekatan tersebut akan dijelaskan pada pembahasan dibawah.
1. Pendekatan Kekuasaan
Pendekatan Kekuasaan merupakan suatu kegiatan guru dalam hal mengontrol tingkah laku anak didik. Dalam pendekatan ini guru memiliki tugas untuk menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Sebab Kedisiplinan dalam pendidikan merupakan salah satu kekuatan utama yang menuntut anak didik untuk menaatinya.
Di dalamnya ada kekuasaan dalam norma yang mengikat untuk ditaati setiap siswa atau peserta didik. Melalui kekuasaan dalam bentuk norma itulah pendidik atau teacher (guru) mendekati siswa.
2. Pendekatan Ancaman
Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini hamper memiliki kesamaan dengan pendekatan kekuasaan dalam pengelolaan kelas. Sebab Pendekatan ancaman juga merupakan suatu proses yang dilakukan guru untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Bedanya adalah dalam dalam mengontrol tingkah laku anak didik, pendekatan ancaman dilakukan dengan cara memberikan ancaman, misalnya melarang siswa, ejekan, sindiran, dan memaksa.
3. Pendekatan Kebebasan
Pada pendekatan ini, dimana guru harus berperan atau bertindak agar peserta didik merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu pelajaran yang diberikan kapan saja dan di mana saja tampa terbatas oleh fasilitas sekolah. Pendidik memiliki tugas yakni mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik dalam mengerjakan semua tugas.
4. Pendekatan Resep
Pendekatan Resep yaitu pendekatan dimana seorang guru atau pendidik memiliki daftar atau resep tugas yang akan dikerjakan. Guru diberikan sebuah memo yang berisi tugas-tugas yang akan diterapkan disekolah. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk sepertj yang tertulis dalam resep. Dalam artian guru tidak boleh keluar dari topik yang ada di daftar.
5. Pendekatan Pengajaran
Pada Pendekatan Pengajaran didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku siswa. Pada pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku siswa atau peserta didik yang kurang baik. Guru memiliki tugas merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran dengan baik. Dalam hal ini guru juga sebagai contoh yang baik.
6. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
Pendekatan Perubahan Tingkah Laku yaitu suatu proses yang dilakukan guru dalam hal ini mengubah tingkah laku anak didik. Guru memiliki tugas atau berperan mengembangkan prilaku siswa dan mencegah prilaku siswa yang kurang baik. Behavior modification approach jika dilihat lebih jauh sangat bertolak belakang dengan Psikologi Bihavioral yang mengatakan semua tingkah laku yang baik dan yang kurang baik merupakan hasil proses belajar.
Seorang guru kelas atau pendidik melakukan usaha-usaha mengulang-ulangi program atau kegiatan yang dinilai baik (perangsang) bagi terbentuknya tingkah laku tertentu, terutama di kalangan siswa. Kegiatan itu akan menjadi penguatan positif sehingga tujuan yang dirumuskan lebih mudah dicapai.
7. Pendekatan Suasana Emosi dan Hubungan Sosial
Pendekatan socio-emotional climate approach atau lebih dikenal dengan pendekatan suasana perasaan dan suasana sosial di dalam kelas sebagai sekelompok individu cenderung pada pandangan Psikologi Klinis dan Konseling (penyuluhan).
Socio-emotional climate approach menilai pengelolaan kelas merupakan suatu proses menciptakan iklim atau suasana emosional dan hubungan sosial yang positif dalam proses pembelajaran mengajar (kelas).
Pada pendekatan ini diharuskan ada hubungan baik antara Guru dan Siswa, siswa dan siswa, dan semua pihak sekolah. Guru memiliki peran sebagai pencipta hubungan yang sehat.
8. Pendekatan Proses Kelompok
Pendekatan Proses Kelompok merupakan suatu proses yang dilakukan guru untuk menciptakan suatu sistem sosial di dalam kelas. Guru lebih mengutamakan proses kelompok. Peranan guru adalah mengusahakan agar perkembangan dan pelaksanaan proses kelompok itu efektif. Dalam pendekatan ini, guru mempertimbangkan individual agar tercipta kelas yang bergairah dalam proses belajar mengajar.
Adapun asumsi yang harus diperhatikan seperti kerjasama antar kelompok yang rata, mengutamakan kepentingan bersama, kelompok belajar tetap efektif dan produktif, Siswa harus aktif, dan kerjasama antar siswa harus baik.
9. Pendekatan Electis atau Pluralistik
Pendekatan Electis atau Pluralistik merupakan pendekatan yang menekankan pada potensialitas, kreativitas dan inisiatif pendidik dalam perhatiannya kepada peserta didik dan dapat mengendalikan gairah belaiar mereka. Pendekatan ini merupakan gabungan dari beberapa pendekatan yang telah disebutkan diatas.
Penerapanya dilakukan dengan system pariasi seperti misalnya Penggunaan alat atau media (alat bantu), gaya mengajar, dan pola interaksi yang baik.
Tag: Jenis Pendekata, Materi Strategi, Macam-macam pendekatan, teknik pendekatan.
Reff:
Materi Kuliah Semester V
Sumendra, I Wayan, Macam-Macam Pendekatan, STAH DNJ, Jakarta 2016
Komentar
Posting Komentar