Langsung ke konten utama

Pengertian Sistem Pembelajaran Kelas Tuntas Berkelanjutan (Automatic Promotion)

Automatic Promotion atau lebih dikenal dengan Sistem Pembelajaran Kelas Tuntas Berkelanjutan yaitu pembelajaran yang mengharapkan agar siswa dalam satu kelas bisa menguasai semua Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan dari Standar Kompetensi (SK) yang termuat dalam kurikulum.

Automatic Promotion mengharapkan semua siswa mendapat pengetahuan yang sama dalam setiap mata pelajaran. Biasanya pembelajaran ini menggunakan sistem gruop based approach atau pendekatan kelompok.

Dalam pembelajaran ini siswa tidak akan pindah pada materi lain atau tingkatan lain jika belum bisa menguasai pembelajaran. Karena pembelajaran ini mengutamakan agar semua siswa bisa dapat mencapai tujuan intruksional yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran ini adalah guru harus mengetahui sampai dimana penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan. Hal ini dimaksutkan agar semua siswa menguasai semua topik yang diberikan.

Guru harus sering kali memberi post test terhadap siswa secara teratur. Pembelajaran ini akan akan membutuhkan waktu yang sedikit lama dibandingkan dengan pembelajaran lainya. Siswa yang ikut dalam pembelajaran ini akan memiliki minat, kemampuan, dan bakat yang berbeda dengan siswa lainya.

Selain itu, akan muncul beberapa anak didik yang membutuhkan perhatian atau bimbingan yang lebih dibandingkan siswa lainya.

Automatic Promotion memandang bahwa dengan memberi pembelajaran dan waktu yang lebih banyak terhadap siswa, maka hasilnya akan bisa lebih memuaskan. 

Tag: Belajar Tuntas, Kelas Tuntas, Sistem Belajar kelas Tuntas Berkelanjutan, Pembelajaran tuntas. Kelas Berkelanjutan.

Reff:

Konsep Belajar Tuntas



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip dan Proposisi Belajaran Tuntas

Konsep belajar tuntas atau Mastery Learning adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan untuk setiap unit bahan pelajaran baik secara perorangan maupun kelompok sehingga apa yang dipelajari siswa dapat tercapai semua (Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati). Pada prinsipnya konsep belajar tuntas berusaha menciptakan siswa agar memiliki kemampuan dan mengembangkan bakat atau keterampilan yang dimilikinya. Siswa atau peserta didik yang cerdas dan yang tidak cerdas di usahakan agar memiliki selisi bakat yang tidak jauh. Intinya belajar tuntas mengusahakan siswa mencapai standar kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. John B. Carrol (1953) memiliki pandangan bahwa peserta didik yang cerdas atau memiliki kemampuan lebih, dapat mencapai tujuan pembelajaran dalam waktu yang sedikit, jika dibandingkan dengan siswa yang kurang cerdas. Untuk itu, agar semua pembelajaran dapat diserap atau di kuasai semua siswa (baik yang cerdas mau pun tidak), maka perlu p

3 Ciri Ciri Media Pendidikan

Setelah sebelumnya kita membahas mengenai Pengertian Media Pembelajaran , Tentunya kita juga perlu mengenal ciri - ciri media pendidikan. Sebab kaitanya sangat erat. Dalam buku "Media Pembelajaran" karya Prof. Dr. Azhar Arsyad,  M.A. terdapat tiga ciri-ciri media pendidikan. Adapun ketiga ciri dari media pendidikan yang di ungkapkan oleh Gerlach and Ely 1971 yang digunakan sebagai alat bantu adalah sebagai berikut. 1. Fixative Property Fixative Property atau lebih dikenal dengan Ciri Fiksatif yaitu ciri dimana media harus mampu merekam, melestarikan, merekonstruksi dan menyimpan suatu objek atau peristiwa. Menurut ciri, media memiliki ciri dapat menyusun atau mengurut fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Objek yang telah direkam dengan video kamera dapat di produksi atau dikelola dengan mudah saat diperlukan. Media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu di trasportasikan tampa mengenal waktu. Ger