Terkadang sebagian orang tua siswa tidak bisa mengembangkan
anak kesayanganya. Padahal si anak tersebut memiliki kepribadian yang sangat
berbeda dengan teman lainya. Seperti misalnya si anak memiliki bakat tersendiri
yang berbeda dengan teman kelasnya. Sehingga perlu pengembangan yang mendalam.
Kendati demikian, sampai saat ini belum ada buku yang jelas
membahas sepenuhnya secara spesifik mengenai cara mengembangkan bakat anak.
Untuk itu, dalam pembahasan ini penulis akan membahas sedikit pengetahuan
mengenai “Peran Orang Tua Dalam Mendorong Anak Berbakat”.
Namun sebelum membahas lebih jauh sebagaiknya kita harus
memahami apa itu anak berbakat. Anak berbakat adalah anak yang memiliki tingkat
kemampuan kognitif tinggi atau memiliki perkembangan tang tidak sinkron berupa
memiliki intensitas tinggi. Intinya memiliki kepintaran yang berbeda dengan
anak lainya.
Mungkin ada yang bertanya kenapa harus ada pembinaan atau
pengembangan Khusus?
Pembinaan khusus diberikan kepada siswa atau anak yang
memiliki tingkat perkembangan kognitif lebih cepat karena, anak seperti ini
bisa membuat keonaran yang tidak menyenangkan di sekolah. Sebab mereka (Si
Anak) biasanya tidak fit dengan perkembangan anak sebaya. Mereka memiliki
tingkat emosional yang lebih tinggi, minat bermain tinggi serta pendidikan.
Orang tua siswa yang menyadari hal ini harus bisa mengambil
keputusan dalam pengembangan anaknya agar bernilai positif. Orang tua harus
bisa menjadi penasehat anak.
Ciri- Ciri Anak yang Berbakat
- Peka dan mudah terharu
- Imajinasi yang hidup
- Dayan alar dan kemampuan memecahkan masalah
- Memiliki humor yang sangat baik
- Rasa ingin tahu tinggi
- Tertarik dengan Buku-Buku
- Perkembangan Bahasa yang cepat dan luas
- Senang dan cepat belajar
- Daya ingat yang luar biasa
- Adanya kemajuan yang luar biasa
- Reaksi yang dalam terhadap kegaduhan, rasa sakit dan rasa kecewa
- Tersenyum atau mengenali pengasuhnya sejak awal
- Tingkat aktivitas yang tinggi
- Jangka perhatian panjang
- Sedikit membutuhkan tidur
- Ketajaman perhatian yang tidak biasa
Orang tua yang sadar akan tanda-tanda diatas diharapkan
memiliki kesadaran sendiri dalam mempersiapkan diri untuk membina anaknya.
Sebab orang tua merupakan sumber pertama anak mendapatkan ilmu pengetahuan.
Nah Bagaimanakah Peran orang Tua? Berikut Ulasanya:
Orang tua dianjurkan membacakan buku untuk anak, walaupun nyatanya anak telah mampu membaca sendiri. Hal ini dilakukan agar si anak merasa tetap diperhatikan orangtua. Orang tua diharapkan bisa membantu dan mendorong anak untuk mempelajari beraneka ragam ilmu baik berupa seni, musik, alam museum, olaraga dan lainnya.
Bila si anak hanya memiliki minat terhadap satu kegiatan saja, maka diharapkan orang tua mendorong dan memberi supor tehadap anak untuk mendalami minatnya. Dorongan (Stimulus) orang tua merupakan hal yang vital bagi perkembangan bakat anak.
Orang tua tidak boleh menjas atau menentang minat atau keinginan si anak. Orang tua harus mendukung segala kegiatan positif si anak. Teori Bloom (1985) terhadap 120 artis, Atlet, Ahli Matematik dan ilmuan yang sangat berbakat menunjukkan bahwa apa pun bakat yang dikembangkan oleh seseorang, ternyata bernilai positif dan merupakan hasil proses dorongan yang panjang dan intensif, dengan pelatihan dan pendidikan yang tidak kenal lelah.
Jadi perlu disadari bahwa keberbakatan bukan suatu komoditas yang bersifat umum, namun lebih pada adanya pengaruh yang besar dari rumah dan peran orang tua serta anggota keluarga lainnya pada perkembangan bakat anak.
Cassidy (1981) mengatakan bahwa ada lima yang harus menjadi pegangan orang tua dalam mendidik anaknya yang memiliki tingkat kognitif atau bakat yang tinggi. Adapun kelimanya adalah:
Orang Tua harus berlaku sebagai pendorong anak atau siswa dengan sekolahnya di dalam memberikan informasi tentang kekuatan-kekuatan dan gaya belajar yang dimiliki anak.
Orang tua harus memberi atau menyediakan kesempatan belajar terhadap anak di rumah atau di luar sekolah.
Orang Tua harus bisa membantu anak pada setiap tugas yang diberikan guru (hanya sebagai pembatu, Bukan sebagai pengerja tugas).
Orang Tua harus berperan sebagai mentor dan tidak segan-segan bertukar fikiran dengan orang tua lainya maupun anak yang lainnya.
Mengembangkan materi pembelajaran yang diberikan untuk anak sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Partisipasi orang tua merupakan sumbangan yang signifikan pad prestasi yang diraih siswa. Sebab anak berbakat membutuhkan nasehat yang bertanggung jawab dari orang tuanya. Kunci untuk membesarkan anak berbakat adalah respek terhadap keunikan yang dimilikinya, respek terhadap gagasan atau ide-ide yang dimilikinya, dan respek terhadap semua mimpi anak. Anak yang berbakat selalu membutuhkan orang tua baik dalam situasi apapun.
Tag: Anak Berbakat, Mengembangkan Bakat Anak, Ciri anak Berbakat, Cara mengembangkan bakat anak.
Sumber:
Akbar, Reni Dkk, Psikologi Perkembangan Anak, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2001.
Komentar
Posting Komentar